BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Kamis, 01 April 2010

harga bahan makanan

01 April 2010 | 12:27 wib | Ekonomi
Harga Bahan Makanan Sebabkan Deflasi
Jakarta, CyberNews. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada bulan Maret 2010 terjadi deflasi sebesar 0,14%. Hal ini disebabkan penurunan harga beberapa komoditas pangan pokok. Kepala BPS Rusman Heriawan menyatakan penyebab deflasi terutama berasal dari komoditas yang mempunyai bobot inflasi besar.
"Pertama beras, harganya turun secara rata-rata nasional 2,97%, hampir 3%. Sehingga dari deflasi 0,14%, beras sumbang deflasi 0,16%," jelasnya saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (1/4).
Rusman menambahkan, komoditas lain yang harganya turun signifikan adalah cabe merah sebesar 28,4% dan menyumbang deflasi 0,16%. Begitu juga dengan ikan segar yang harganya turun 1,5% dan menyumbang deflasi 0,05%. Cabe rawit juga mengalami penurunan harga 10,4% sehingga menyumbang deflasi 0,02%. Terakhir, emas dan perhiasan harganya turun 0,74% dan menyumbang deflasi 0,02%.
"Untuk beras terjadi panen raya, harga gabah juga turun, tapi masih di atas HPP (Harga Pembelian Pemerintah). Cabe merah juga karena panen, di musim hujan suplainya masih bertambah," jelas Rusman.
Adapun untuk ikan segar dan cabe rawit juga disebabkan suplai yang memadai sehingga harganya tidak melonjak. Sedangkan, tambah dia, untuk emas perhiasan disebabkan harga emas internasional yang turun dan kurs Rupiah yang relatif stabil. Dengan begitu, tambah dia, maka inflasi tahun kalender (Januari-Maret 2010) sebesar 0,99% dan inflasi tahunan (Maret 2010 terhadap Maret 2009) sebesar 3,43%. Namun demikian, Rusman memaparkan adanya inflasi pada Maret 2010 pada sejumlah bahan makanan.
"Kita juga alami inflasi cukup besar daging ayam ras yang naik 3,6% dan sumbang inflasi 0,05%," ujar dia.
Selain itu, ungkapnya, harga telur ayam ras juga naik 3,4% dan sumbang inflasi 0,02%. Komoditas lain yang mengalami inflasi adalah tomat sayur sebesar 14,4%, dan sewa rumah 0,36 dimana masing-masing menyumbang inflasi 0,02%.
"Yang nyumbang deflasi terbesar justru bahan makanan 0,91%," cetus Rusman.
Sementara, kelompok lain seperti makanan jadi, rokok, dan tembakau dengan inflasi 0,28%. Juga kelompok perumahan inflasi 0,13%, serta kelompok kesehatan 0,25%. Untuk kelompok sandang justru cenderung datar, tidak naik atau turun.
( Kartika Runiasari /CN16 )

0 komentar: